Nilai Hexadesimal Arduino
Apa itu Bilangan Hexadesimal?
Cara Membandingkan Nilai Hexadesimal Pada Arduino – Didalam beberapa aplikasi, kita akan menemui penggunaan nilai-nilai bilangan tertentu. Bilangan tersebut seperti desimal, berkoma, biner, hexadesimal, dan Oktal.
Pada kita akan belajar bagaimana cara membandingkan bilangan Hexadesimal menggunakan bahasa C pada Arduino.
Bilangan Hexadesimal adalah bilangan yang menggunakan sistem 16. Jika pada bilangan Desimal, kita hanya menggunakan sistem 9. Dimulai dari angka 0 hingga 9.
Didalam bilangan hexadesimal nilai angkanya adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F.
Salah satu penggunaan bilangan Hexadesimal adalah pada InfraRed Remote. Mengapa konversi sinyal infrared menggunakan Hexadesimal?
Contoh Penggunakan Hexadesimal
Dua kata istilah yang serinng digunakan dalam sinyal inframerah adalah Decoding dan Encoding. Encoding adalah istilah untuk Mengkodekan data menjadi sinyal inframerah.
Istilah Encoding sering kaitkan pada pengirim remote(transceiver).
Sedangkan Dicoding adalah Mengkodekan sinyal inframerah menjadi data. Istilah Dicoding sering dikaitkan dengan penerima remote (receiver).
Kita ambil contoh protokol NEC Ir Remote. Data dikodekan menggunakan pengkodean jarak pulsa atau sinyal digital (0 dan 1). Kecepatan frekuensi siyal sekitar 38kHz.
Data yang dikirim adalah 32-bit (4 bytes). 16-bit untuk data alamat dan 16-bit untuk data perintah.
![]() |
Contoh protokol NEC |
Cara Membandingkan Bilangan Hex Arduino
if (data masuk == 0x......)
{
//maka lakukan sesuatu
}
else
{
//maka lakukan sesuatu
}
Dalam penulisan nilai Hex, kita harus meletakkan “0x” sebelum nilai sebenarnya. Ini menunjukkan bahwa nilai tersebut adalah nilai hexadesimal.
Untuk contoh projek menghidupkan lampu dengan remote, silahkan anda membaca artikel TSOP1738 Arduino Cara Menerima Data IR Remote.
Terima kasih telah mengunjungi website K Saya Ngerti. Semoga bermanfaat.